Dinas Sosial Ngawi Launcing Rumah Terapi Bagi Disabilitas Anak Kurang Mampu

Daerah, News28 Dilihat

Ngawi, sidik nusantara – Pemerintah Kabupaten Ngawi melalu Dinas Sosial Melauncing Rumah Terapi Ceria Adik Ku yang bertempat di halaman Dinas Sosial. Program ini menjadi langkah nyata Dinas Sosial untuk memperkuat akses layanan bagi anak berkebutuhan khusus dari keluarga kurang mampu. Acara launcing rumah tercapai berlangsung di halaman Dinas Sosial. Kamis 04/12/2025

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Ngawi, Bonadi, menjelaskan bahwa pengoperasian rumah terapi tersebut berlandaskan amanat UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial serta UU Nomor 8 Tahun 2016 mengenai Disabilitas. Tujuannya menyasar pemenuhan hak dasar bagi anak usia 1–18 tahun dari kelompok desil 1–5, dimana seluruh layanan diberikan secara cuma-cuma hanya dengan melampirkan fotokopi KK dan KTP. 

“sinergi Pemkab Ngawi bersama Sentra Terpadu Kartini Temanggung membuat layanan ini dapat berjalan optimal. Rumah terapi tersebut dilengkapi tiga ruang layanan, mencakup fisioterapi yang buka setiap hari Rabu – Jumat, terapi okupasi buka Kamis – Jumat, dan serta terapi wicara buka pada Kamis – jumat, yang menjadi kebutuhan dasar bagi penyandang disabilitas anak,” Jelasnya

Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Sentra Kartini Temanggung yang telah menyalurkan bantuan peralatan dari Kementerian Sosial. Bantuan tambahan berupa kursi roda, paket sembako, dan sejumlah dukungan lainnya turut diberikan untuk memperkuat pemanfaatan fasilitas baru tersebut. Pemkab Ngawi sendiri menyiapkan bangunan serta sarana pendukung sebagai bentuk komitmen layanan berkelanjutan.

“keberadaan fasilitas ini diharapkan mampu memperkuat jangkauan pelayanan publik yang mudah dijangkau, layak diakses, serta menjamin hak kesehatan bagi semua kalangan,” terangnya

Dwi Rianto Jatmiko Menambahkan pemerintah daerah terus memperluas layanan inklusif melalui keberadaan lima SLB yang tersebar di beberapa wilayah, menyediakan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus dengan pendekatan pembinaan yang sesuai karakter masing-masing.

Selain itu, fasilitas kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit daerah terus memastikan penyandang disabilitas mendapatkan pelayanan yang ramah, mudah diterima, dan tidak diskriminatif. (Fir/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *