Pemkab Bojonegoro Serahkan Penghargaan Lingkungan Hidup Tahun 2025, Dorong Aksi Nyata Hadapi Perubahan Iklim

Bojonegoro, News47 Dilihat

Bojonegoro, sidik nusantara — Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyelenggarakan kegiatan Penyerahan Penghargaan Lingkungan Hidup Tahun 2025 sebagai bentuk apresiasi kepada sekolah dan desa yang menunjukkan kinerja terbaik dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pada hari ini, Selasa (16/12) di Pendopo Pemkab Malowopati.

Penyerahan penghargaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian lingkungan hidup, memotivasi penerapan praktik pengelolaan lingkungan berkelanjutan, memperkuat peran serta masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim dan bencana hidrometeorologi, serta menumbuhkan jejaring kolaborasi antara pemerintah daerah, desa, sekolah, OPD, NGO, dan masyarakat.

Pada tahun 2025, Kabupaten Bojonegoro berhasil meraih berbagai penghargaan lingkungan hidup di tingkat nasional, provinsi, hingga kabupaten. Penghargaan tersebut meliputi Sekolah Adiwiyata Mandiri, Sekolah Adiwiyata Nasional, Sekolah Adiwiyata Provinsi, Program Kampung Iklim (ProKlim) kategori Madya, Desa Berseri tingkat Provinsi Jawa Timur, serta Sekolah Adiwiyata Kabupaten sebanyak 78 sekolah.

Secara keseluruhan, hingga tahun 2025 tercatat 292 Sekolah Adiwiyata eksisting di Kabupaten Bojonegoro, terdiri dari 236 Sekolah Adiwiyata Kabupaten, 22 Sekolah Adiwiyata Provinsi, 25 Sekolah Adiwiyata Nasional, dan 9 Sekolah Adiwiyata Mandiri. Selain itu, terdapat 29 desa/kelurahan yang telah mendapatkan status Desa Berseri dan ProKlim.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemkab Bojonegoro memberikan reward berupa sarana dan prasarana lingkungan, antara lain tempat sampah terpilah, komposter, bibit tanaman, serta insentif khusus berupa kendaraan roda tiga dari DLH Provinsi Jawa Timur bagi desa berseri kategori mandiri dan madya.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan dan menegaskan bahwa tantangan lingkungan hidup serta perubahan iklim semakin kompleks, ditandai dengan meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang sepanjang tahun 2025. Selain itu, persoalan sampah juga menjadi isu strategis yang membutuhkan perubahan perilaku dan aksi nyata di tingkat lokal.

Melalui Edaran Bupati tentang Pengelolaan Sampah, seluruh elemen masyarakat diajak untuk terlibat aktif, mulai dari pemilahan sampah di sumbernya, penguatan bank sampah, pengolahan sampah organik melalui komposting, hingga integrasi program lingkungan dalam APBDes dan kurikulum sekolah. Program “Satu Desa, Satu Bank Sampah” juga terus didorong sebagai bagian dari upaya mewujudkan ekonomi sirkular dan lingkungan yang berkelanjutan.

Penghargaan Adiwiyata, Desa Berseri, dan ProKlim yang diserahkan hari ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol prestasi, tetapi juga amanah dan motivasi untuk terus mengembangkan praktik-praktik baik yang berdampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat, tegasnya.

Bupati Setyo Wahono berikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, pemerintah desa, camat, OPD terkait, NGO, hingga masyarakat. Sinergi dan kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup demi keberlanjutan Kabupaten Bojonegoro dan generasi masa depan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *