Bojonegoro – Pemkab Bojonegoro mengadakan Diklat Simpul Jaringan Geospasial 2019 di ruang pertemuan Angling Dharma lingkungan Pemkab Bojonegoro, Senin (4/11)2019). Kegiatan Diklat dibuka oleh Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menjelaskan bahwa kegiatan ini dapat menjadi tolak ukur pengelolaan data serta mengajarkan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup setempat untuk menunjang produktivitas dan kinerja.
“Kegiatan Diklat ini bisa menjadi tolak ukur pengelolaan data. Ini juga bisa menjadi pengajaran kepada para ASN untuk menunjang produktivitas dan kinerja. Simpul Jaringan Geospasial ini mendukung semua wilayah agar tercakup, sehingga mulai dari kota hingga desa terpencil dapat dijangkau,” kata Anna Mu’awanah.
Bupati berpesan kepada peserta, agar diklat ini dapat diikuti dengan serius dan sungguh-sungguh, dengan mengikuti seluruh tahapan demi tahapan diklat dari awal hingga akhir.
“Saya harap dalam kesempatan yang baik ini jangan disia-siakan oleh para peserta,” jelas Bupati.
Nantinya, lanjut bupati, ini akan berlangsung selama 6 hari, mulai tanggal 4 – 9 November 2019 bertempat di Aula BKPP Kabupaten Bojonegoro. Dalam kesempatan ini Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto secara simbolis menyematkan tanda peserta kepada perwakilan peserta diklat.
Simpul Jaringan Geospasial sendiriĀ adalah sistem informasi dan data berbentuk koordinat dan peta dimana sistem ini digunakan agar semua OPD dan instansi dapat saling terhubung serta bergerak cepat untuk melayani masyarakat.
Sementara itu, Plt. Kepala BKPP Bojonegoro, Muhammad Aan Syahbana menjelaskan diklat ini bertujuan agar peserta yang telah ditunjuk dari beberapa OPD dapat memahami dan membaca segala bentuk informasi peta, koordinat, dan geospasial.
“Hal ini dilakukan agar semua pengelolaan informasi nantinya dapat terpusat pada satu data.”, Tegas Aan.
Acara Diklat Simpul Jaringan Geospasial juga dihadiri oleh Wakil Bupati, Sekertaris Daerah, Plt. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Bojonegoro serta Badan Informasi Geospasial (BIG) Bogor sebagai narasumber.(Lex/red).