Dandim Bojonegoro dampingi Gubernur Jatim Laksanakan Operasi Pasar Murah dan Penyerahan Bantuan Zakat Produktif

Peristiwa142 Dilihat

Bojonegoro, Sidiknusantara.com – Komandan Kodim (Dandim) 0813 Bojonegoro, Letkol Arm Arif Yudo Purwanto, turut mendampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melaksanakan kegiatan operasi pasar murah minyak goreng serta penyerahan zakat produktif sebagai modal usaha pelaku usaha ultra mikro dan badan usaha milik daerah yang digelar oleh Pemprov Jatim dihalaman Bakorwil Bojonegoro, Minggu (20/2/2022).

Dalam laporannya, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, Iwan, S.Hut., M.M., menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur sampai saat ini sudah menyerahkan bantuan zakat produktif sebanyak 965 pelaku usaha mikro di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Dengan harapan, adanya bantuan ini dapat meningkatkan disektor ekonomi.

“Semoga program bantuan ini bermanfaat dan berguna, agar bisa meningkatkan sektor perekonomian di masa pandemi ini,” ujarnya.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengharapkan bantuan zakat produktif bisa bermanfaat dan membawa barokah, guna meringankan beban secara ekonomi. Saat ini, Pemprov Jatim melalui BPR Jatim menyediakan pinjaman modal usaha bagi para pedagang sebesar 10 juta dengan bunga 3% selama 1 tahun dan sisanya dapat subsidi dari pemprov.

“Harapanya, dengan adanya kerjasama dengan BPR Jatim ini para pelaku usaha mikro tidak terjerat rentenir,” ungkapnya.

Sementara pelaksanaan operasi pasar murah tersebut, merupakan implementasi dari Menko Bidang Perekonomian terkait permasalahan tingginya harga dan kelangkaan minyak goreng. Menurut, Khofifah Indar Parawansa, bahwa pihaknya bersama Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim telah mendatangi pabrik minyak goreng yang ada di Jawa Timur. Dari hasil Inspeksi Mendadak (sidak) Forkopimda Jatim tersebut, tidak ada pengurangan produksi minyak goreng.

“Kalo produksi tidak berkurang, artinya bahwa per bulan itu 63 ribu ton produksi untuk di Jawa Timur. Sementara kebutuhan masyarakat di Jawa Timur itu 59 ribu ton per bulan, artinya ada surplus sebanyak 4 sampai 5 ribu ton,” ungkapnya.

Tapi yang kita ketahui bersama ternyata terjadi kelangkaan di banyak titik, pasar tradisional dan pasar modern juga baik yang mini market maupun hyper market, artinya bahwa disini ada missing link.

“Dari missing link itu tentu kita berharap bahwa akan ada proses yang bisa melakukan evaluasi secara konprehensip,” tambah Khofifah Indar Parawansa.

Ditemui usai kegiatan, Dandim 0813 Bojonegoro turut mendukung penuh langkah Provinsi (Pemprov) untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng seperti melaksanakan operasi pasar murah yang dilaksanakan di Bakorwil Bojonegoro.

“Seperti pada operasi pasar murah ini, sehingga masyarakat tidak mengalami kesulitan terlalu lama dalam mendapatkan minyak goreng,” kata Letkol Arm Arif Yudo Purwanto.

Dilokasi operasi pasar murah, nampak ratusan warga Bojonegoro mengantre pengambilan minyak goreng dengan harga per liter Rp. 12.500. Namun setiap warga bisa mendapatkan 2 liter minyak goreng seharga Rp. 25.000. dengan syarat membawa Kartu Identitas Penduduk (KTP).(Triss/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.