Tak Mau Lagi Kena Tunggakan Dan Denda, Ibu Rumah Tangga Asal Bojonegoro Rutin Bayar Iuran JKN

Bojonegoro, sidik nusantara – Kesibukannya setiap hari sebagai ibu rumah tangga dengan tiga orang anak, tak membuat Inayatul Badik (30) menjadi terlena untuk merawat ibu mertuanya. Perempuan asli Desa Ngraseh, Dander Bojonegoro ini mempunyai jadwal rutin mengontrol obat yang harus dikonsumsi oleh mertuanya.

Ina, sapaan akrabnya menceritakan bulan Juni 2022 adalah awal Endah, mertuanya harus menjalani tindakan lanjutan di rumah sakit karena trombosit menurun. Beruntung telah mengantongi Kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk mendapatkan keringanan biaya pengobatan.

“Malam itu, ibu merasakan lemas, muntah, keringat dingin dan perutnya terasa keras saat saya pegang. Setelah diberi masukan saudara, langsung saya bawa ke UGD di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Dokter dan perawat langsung memberikan tindakan untuk mengatasi agar tidak lemas,” cerita Ina, Kamis (07/07/2022).

Endah (60) mertua Ina mempunyai riwayat kesehatan pernah mengalami hipertensi dan kolesterol tinggi, sehingga dokter perlu melakukan cek laboratorium.

“Jujur kami takut melihat kondisi ibu, apalagi saya mikir juga saat itu pasti biaya pengobatan mahal dan memerlukan transfusi darah sejumlah 7 kantong. Saya baru sadar, kartu JKN saya tidak aktif karena menunggak saat pendaftaran di UGD. Lalu saya cek tunggakan iuran di Mobile JKN,” ucap Ina.

Keesokan harinya, Ina langsung membayar tunggakan iuran JKN-nya dan berjanji akan rutin membayar agar saat sakit seperti ini, apalagi rawat inap tidak terkendala tunggakan dan denda.

“Alhamdulillah, layanan JKN untuk perawatan ibu saya di rumah sakit tetap bisa dilayani. Kami diberikan waktu 3×24 jam untuk dapat melunasi tunggakan dan denda. Namun tidak sampai waktu tersebut, sudah saya lunasi. Terima kasih sekali pada BPJS Kesehatan dan RSUD Sosodoro Djatikoesoemo,” ucap Ina.

Selanjutnya, Ina mengatakan bahwa kesehatan itu sangat penting dan menjadi mahal jika terjadi sakit apalagi sampai rawat inap yang berbiaya mahal.

“Kesehatan ini adalah aset yang sangat berharga. Saya tidak minta sakit, namun dengan kejadian ini lebih baik saya rutin membayar iuran JKN saja untuk membantu yang membutuhkan. Prinsipnya katanya kan gotong-royong ya, semoga BPJS Kesehatan bisa langgeng keberadaannya dan bermanfaat tentunya,” tutup Ina. (Tris/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *