Bojonegoro, sidik nusantara – Berprofesi sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tidak lantas membuat Ieke Nur Afni (43) melupakan kebutuhan kesehatan jasmaninya. Mengingat aktivitasnya sebagai Kepala Sub Bagian Keuangan, mengharuskannya untuk tetap menjaga pola makan dan istirahat yang cukup.
Ieke, sapaan akrabnya mengatakan, jika dirinya juga sudah terdaftar menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2010 dan pernah menggunakan fasilitas tersebut saat melahirkan anak pertama dan keduanya secara sesar di fasilitas kesehatan.
“Wah, ternyata pembiayaan persalinan sesar kedua anak saya di tahun 2007 dan 2012 dengan JKN sangat meringankan. Coba tanpa JKN, pasti sangat menguras isi kantong,” terang Ieke.
Ieke menyampaikan bahwa menjadi peserta JKN ini tidak harus menunggu saat sakit saja. Mengingat bahwa setiap Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi peserta JKN ini adalah wajib dan merupakan wujud bentuk kepatuhan terhadap perundang-undangan untuk mendaftarkan dirinya dan anggota keluarga serta mengikuti prosedur pelayanan kesehatan yang berlaku. Karena peserta yang sehat akan bergotong royong membantu peserta yang sakit. Apabila taat membayar iuran tepat waktu dan menjaga kesehatan, maka dalam diri tiap-tiap orang tertanam rasa kepedulian terhadap sesama terutama yang mendapat musibah berupa sakit.
“Coba ya di pikirkan, jika ada anggota keluarga kita yang sakitnya terus-menerus dan membutuhkan pengobatan yang berkelanjutan dan obatnya tidak boleh putus, bisa di bayangkan, berapa obat yang harus di tebus untuk dikonsumsi apalagi jika terjadi rawat inap,” tutur Ieke.
Selanjutnya, Ieke menyampaikan bahwa setiap orang mesti mengharapkan suatu kemudahan dalam segala hal, terlebih ketika ingin menerima haknya. Termasuk peserta Program JKN dalam menerima pelayanan kesehatan yang merupakan haknya. Dirinya berharap bahwa BPJS Kesehatan dapat lebih untuk memberikan kemudahan pada pesertanya dan dapat menjangkau sampai daerah yang terpencil.
“Intinya mau satu kelas, dua kelas, tiga kelas, apa pun kelasnya yang penting kualitas pelayanan kepada kemanusiaan jangan diturunkan. Alhamdulillah, kemudahan yang saya dapatkan dari JKN ini betubi-tubi dan tidak mengalami kendala berlebih. Saya juga telah menggunakan layanan digital seperti Mobile JKN dan PANDAWA agar tidak harus antre di kantor BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro,” tutup Ieke. (*/Red)