Bojonegoro, sidik nusantara – Sejak Pemkab Bojonegoro membentuk BUMD PT Asri Dharma Sejahtera (ADS) yang mengelola dana dari Participating Interest (PI) Blok Cepu tahun 2002 silam, barulah tahun 2022 perusahaan plat merah tersebut mampu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Jika diruntut secara sejarah, sesuai UU Migas no 22 tahun 2001 dan PP No 35 tahun 2004 pasal 35, PT ADS yang telah dibentuk sesuai Perda nomor 2 tahun 2002 belum pernah memberikan kontribusi positif pada Pemkab Bojonegoro.
Bahkan tak ayal, terjadi drama berkepanjangan yang dimulai tahun 2005 dimana adanya polemik atas penunjukan PT Surya Energi Raya (SER) sebagai mitra PT ADS hingga terjadi unjuk rasa. Hal ini dikarenakan, skema pembagian saham yang dianggap tidak menguntungkan Pemkab Bojonegoro.
Tidak hanya itu, sempat menguak kasus dugaan korupsi kerjasama penyertaan modal Participating Interest (PI) blok Cepu antara Pemkab Bojonegoro dan PT. Surya Energy Raya ( SER) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang menambah konflik rakyat dan pemerintah Bojonegoro selama 15 tahun.
Hingga lengser masa jabatan pada 2018, Bupati Suyoto tidak mampu menyelesaikan polemik internal di tubuh PT ADS. Akibatnya, Pemkab Bojonegoro tak kunjung menerima pendapatan asli daerah (PAD) dari deviden (keuntungan) PT ADS.
Hal itu juga berdampak tidak adanya Program Corporate Social Responsbility (CSR) yang tersalurkan.
Pilkada 2018-2023 berlangsung, Bupati Anna Mu’awanah yang memenangkan Pilkada tahun 2018 tidak tinggal diam melihat permasalahan PT ADS yang berpolemik belasan tahun.
Bupati wanita pertama di Bojonegoro ini tidak serta merta menggelar RUPS sesuai permintaan PT SER. Pihaknya masih mengkaji permasalahan yang terjadi selama bertahun-tahun.
Akhirnya, digelar-lah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pertama kali sejak 20 tahun berjalan, yakni pada 4 Agustus 2022, dan hasilnya PT SER menerima saham seri-c sebesar Rp. 1,3 Triliun ditambah dengan deviden tahun buku 2017-2018 dengan nilai Rp. 388 miliar lebih.
Pada saat itu, Bupati Anna Mu’awanah meminta semua BUMD yang kurang sehat mulai meningkatkan kinerjanya, tidak terkecuali PT ADS. Mulailah pada Tahun 2020 PT ADS menyetorkan deviden sebesar Rp80 Miliar, tahun 2021 sebesar Rp371 miliar, tahun 2022 sebesar Rp139 miliar dan tahun 2023 sebesar Rp7,5 miliar.
Seiring adanya devident, PT ADS yang kini dinakhodai Mohammad Kundori mulai melakukan penetapan alokasi CSR yang pelaksanaannya akan disinkronkan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro. (Tris/Red)