Bojonegoro, sidik nusantara – Dalam rangka memperdalam dan meningkatkan kapasitas sebagai anggota Fraksi Partai Golkar, para anggota DPRD Provinsi, Kabupaten, dan Kota se-Jawa Timur mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang dilaksanakan pada 26-28 Mei 2024 di Surabaya. Tema yang diangkat adalah “Strategi Pemenangan Pilkada Serentak Tahun 2024”.
Salah satu materi dalam Bimtek tersebut adalah pemaparan hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan pada 7-12 Mei 2024 di Kabupaten Bojonegoro. Hasil survei ini disampaikan oleh Ahmad Supriyanto, sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPRD Bojonegoro.
Ahmad Supriyanto mengungkapkan bahwa Adjie Alfaraby, Direktur Konsultan Citra Indonesia (LSI Network) dan peneliti senior LSI Denny JA, memaparkan hasil survei yang mencakup 21 nama calon Bupati Bojonegoro. Beberapa nama yang mencuat di antaranya adalah Anna Muawanah (incumbent), Nurul Azizah (Sekretaris Daerah), Budi Irawanto (mantan Wakil Bupati), Setyo Wahono, dan Mitroatin.
Dalam survei tersebut, Anna Muawanah mendapatkan 54,7% dukungan, diikuti oleh Nurul Azizah dengan 9,9%, sementara nama-nama lainnya mendapatkan dukungan di bawah 5%. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap petahana, Anna Muawanah, mencapai 87,3%.
Survei ini juga mencatat beberapa tokoh potensial untuk posisi wakil bupati, termasuk Mitroatin, Nurul Azizah, Abidin Fikri, Budi Irawanto, dan Sukur Priyanto.
“Detail hasil survei ini akan kami sampaikan dalam rapat pleno DPD Partai Golkar Kabupaten Bojonegoro dalam waktu dekat,” ujar Supriyanto, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua 1 Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Bojonegoro dan Ketua BSNPG Kabupaten Bojonegoro.
Partai Golkar berencana melakukan tiga survei dengan lembaga survei berbeda untuk Pilkada Serentak 2024. Tahap pertama ini baru awal dari rangkaian survei yang akan melibatkan 14 lembaga survei yang direkomendasikan oleh DPP Partai Golkar.
Selain pemaparan survei, arahan juga diberikan bahwa sikap politik Partai Golkar dalam menghadapi Pilkada Serentak 2024 adalah politik rasional. Artinya, Golkar akan mendorong kader potensial untuk maju, namun jika tidak ada, partai akan mengusung calon lain yang berpotensi menang. Fokus utama tetap menyiapkan kader Golkar untuk menjadi pemimpin di masa depan.
“InshaAllah, seluruh pengurus dan kader Golkar Bojonegoro, sampai tingkat desa, akan tetap solid mengikuti keputusan dan instruksi partai,” pungkas Supriyanto. (Wan/Red)
