Bojonegoro, sidik nusantara – Kemudahan menggunakan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dirasakan oleh Desi Ratnasari Nor Indah Sari (28). Wanita asli Desa Jatitengah, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro ini sangat terbantu saat suaminya mengalami operasi ganglion di pergelangan tangan. Sebab seluruh biaya pengobatan suaminya dijamin penuh oleh BPJS Kesehatan.
“Awalnya suami saya sering mengeluh sakit pada pergelangan tangan dan akhirnya setelah diamati tumbuh benjolan. Lalu seiring berjalannya waktu, lama-kelamaan semakin sakit dan tidak dapat untuk mengangkat barang yang agak berat. Lalu saya pun mengajak suami untuk berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Beruntung sekali, kami sekeluarga telah menjadi peserta JKN sehingga biaya pengobatan pun dijamin penuh,” kata Desi saat ditemui pada Minggu (15/09).
Desi pun berterima kasih pada pihak rumah sakit yang memberikan penanganan dan pelayanannya dengan sangat baik. Ia tidak merasakan jika dokter dan perawat memberikan perbedaan pelayanan pada pasien terlebih yang menggunakan layanan JKN. Desi juga menceritakan jika suaminya mendapatkan rujukan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut di rumah sakit. Desi pun tidak menolak saran dokter jika akhirnya harus dilaksanakan tindakan operasi.
“Jadi setelah dari Puskesmas, suami mendapatkan rujukan ke rumah sakit dan tentunya telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Hingga akhirnya dokter memutuskan untuk menjadwalkan operasi agar tidak tumbuh semakin besar. Hari yang ditentukan pun tiba dan sebelum operasi wajib dilakukan puasa. Waktu operasi juga tidak terlalu lama dan suami dapat kembali ke ruangan rawat inapnya lagi,” kata Desi.
Tiga hari menjalani rawat inap dan harus kembali untuk rawat jalan guna memulihkan keadaan, layanan JKN tetap menemani Desi. Ia pun sangat mengapresiasi jika layanan JKN ini sudah mengikuti perkembangan zaman. Kemudahan administrasi layanan JKN di fasilitas kesehatan ini tentu membawa angin segar. Tinggal menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja sudah langsung dilayani.
“Apalagi aplikasi Mobile JKN telah ada di genggaman smartphone saya. Melalui Aplikasi Mobile JKN, Kartu Indonesia Sehat (KIS) Digital tinggal ditunjukkan saja ke petugas fasilitas kesehatan. Luar biasa sekali BPJS Kesehatan sekarang ini sangat cepat, mudah dan tidak ketinggalan zaman,” ujar Desi.
Desi juga menuturkan jika saat ini suaminya telah kembali beraktivitas dengan baik. Dokter yang menangani operasinya memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya. Dulu Desi mengaku sering mendengar jika peserta JKN itu sering mengalami diskriminasi layanan di fasilitas kesehatan. Namun nyatanya, ia tidak mengalaminya kini ketika berobat di fasilitas kesehatan.
“Berarti saat ini layanannya sudah prima. Semoga BPJS Kesehatan dapat memberikan layanannya dengan baik sampai kapanpun. Saya juga berharap tidak sakit, tapi jika ada yang mengalami keluhan, rasanya ikut sedih juga,” ujar Desi.
Pada sanak keluarga dan rekan kerjanya, Desi tak lupa memberikan informasi tentang kemudahan layanan JKN. Ia pun berusaha meyakinkan jika saat sehat pun, layanan JKN memberikan perlindungannya. Des pun berharap semoga layanan JKN ini dapat menjangkau masyarakatnya sampai ke pelosok. Baginya, seluruh masyarakat Indonesia berhak untuk mendapatkan jaminan layanan kesehatan. Ia pun mengingatkan agar peserta JKN tak lupa membayar iuran agar status kepesertaannya dapat tetap aktif.
“Jangan lupa yang sudah menjadi peserta JKN untuk unduh Aplikasi Mobile JKN. Apalagi di aplikasi tersebut telah ada Skrining Riwayat Kesehatan. Tinggal mengisi saja sesuai dengan kondisi tubuh dan hal itu untuk memantau kesehatan kita saat ini. Saya yakin, BPJS Kesehatan ini satu-satunya asuransi yang selalu melindungi kesehatan pesertanya sebelum maupun saat sakit. Jadi tidak ada ruginya menjadi peserta JKN. Jika sudah menjadi peserta JKN, jangan lupa untuk membayar iuranya setiap bulan,” tutur Desi. (Guh/Red)
