Sidik Nusantara, Bojonegoro – Bersama Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, jajaran TNI Kodim 0813 Bojonegoro turut mendampingi tim survey lapangan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia yang meninjau rencana pembangunan Batalyon Infanteri (Yonif) Teritorial Pembangunan (TP) 886 di Dusun Sampang Desa Buntalan, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jum’at (18/7/2025).
Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Czi Arief Rochman Hakim, SE., MM., menyampaikan bahwa alasan strategis pemilihan wilayah untuk pembangunan Yonif TP 886 yang merupakan program Presiden Republik Indonesia dalam hal ini adalah ketahanan pangan.
“Maksud dan tujuan dibangunnya Batalyon ini adalah untuk pemerataan peningkatan ketahanan pangan. Nantinya, prajurit yang bertugas di sini bukan orang biasa, melainkan lulusan S1-S2 dari jurusan pertanian, peternakan, atau perikanan. Mereka akan mendampingi dan menyuluh para petani melalui ilmu yang mereka miliki,” jelasnya.
Lokasi ini dipilih karena dekat dengan fasilitas umum seperti layanan kesehatan dan sekolah. “Satu Batalyon bisa terdiri dari lebih 700 personel, jika ditambah keluarga bisa mencapai ribuan orang. Ini tentu akan ikut menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar,” tambah Dandim.
Rencana pembangunan Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 886 ini juga mendapat dukungan penuh dari Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro yang disampaikan langsung oleh Kepala Administratur KPH Bojonegoro.
“Kami dari KPH Bojonegoro menyambut baik dan siap mendukung program strategis nasional ini. Kerja sama lintas instansi seperti ini penting untuk mendorong ketahanan pangan, sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Perhutani akan berperan aktif dalam mendukung proses perencanaan maupun proses perizinan,” kata Slamet Juwanto.
Sementara itu, perwakilan Kementerian Pertahanan RI, I Gusti Ayu Nyoman Setiawati, S.T., M.T., Kataloger Ahli Madya Puskod Baranahan Kemhan, menegaskan, proyek ini merupakan bagian dari agenda strategis nasional untuk memperkuat ketahanan pangan.
“Ini adalah bagian dari program pemerintah, supaya pemerataan untuk pembangunan ketahanan pangan dapat benar-benar dirasakan di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.
Kegiatan dengan agenda utama yakni peninjauan langsung ke kawasan yang direncanakan sebagai lokasi pembangunan Yonif TP 886 ini diharapkan menjadi sinergi konkret antara pertahanan dan pembangunan nasional.
Dengan melibatkan TNI yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang pertanian, kehadiran mereka juga diharapkan tidak hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan rakyat.(Triss/Red)