Setia Pada Layanan JKN, Kades Ngujung Gunakan Untuk Empat Kali Persalinan

Bojonegoro, sidik nusantara – Eko Puryanto (42), Kepala Desa Ngujung Temayang Kabupaten Bojonegoro tak ragu gunakan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) guna mendapatkan pelayanan persalinan untuk istrinya. Dirinya menyebutkan istrinya telah memanfaatkan layanan JKN sebanyak empat kali berturut-turut.

Ia mengaku puas tatkala dokter yang merawatnya pun tidak membeda-bedakan kelas manakala ia terdaftar sebagai peserta JKN kelas 1. Eko bersyukur bahwa dengan menggunakan layanan JKN, semua biaya persalinan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Ia juga dipermudah tatkala sang istri saat melakukan pendaftaran di ruang Unit Gawat Darurat (UGD).

“Ceritanya, anak saya yang ke empat ini lahir di Bulan Mei 2023 dan mempunyai Berat Badan 4,2 kg. Dikarenakan beratnya diatas rata-rata dan jarak kelahiran dengan anak ketiga sangat dekat, maka dirujuk ke rumah sakit agar keadaan ibu dan bayi tetap stabil. Saya juga tidak segan menggunakan layanan JKN untuk proses kelahiran dengan persalinan normal ini. Prosesnya pun juga cukup mudah apalagi sekarang informasinya tinggal menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja sudah langsung dapat dilayani,” papar Eko.

Eko yang mempunyai hobby traveling ini menceritakan jika awalnya sang istri sempat ragu menggunakan layanan JKN ,dan menginginkan biaya sendiri untuk persalinan. Namun seiring dengan berjalannya waktu ternyata tidak hanya persalinan normal empat kali berturut-turut yang menggunakan layanan JKN, sang suami juga sempat beberapa kali menggunakan BPJS Kesehatan untuk berobat ke fasilitas kesehatan.

“Saya dan istri semakin yakin jika layanan JKN ini manfaatnya sangat besar sekali. Seluruh Perangkat Desa Ngujung beserta anggota keluarganya juga sudah terdaftar sebagai peserta JKN sejak tahun 2015. Jika ditanya sakit tidak sakit tetap membayar, bagi saya itu tidak menjadi masalah karena bisa dimanfaatkan untuk membantu yang sedang sakit dan butuh biaya banyak. Hitung-hitung untuk sedakah,” tutur Kades yang terpilih sampai dua periode ini.

Eko juga menyampaikan jika ia dan warga Desa Ngujung merasa senang karena Program Mobile Customer Service (MCS) BPJS Kesehatan yang digelar rutin mendapatkan perhatian penuh warganya. Menurutnya peserta JKN dari Desa Ngujung tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor BPJS Kesehatan guna mendapatkan informasi secara langsung.

“Sekarang kan sudah boleh tatap muka ya sehingga akan lebih mudah dan cepat melalui pelayanan MCS BPJS Kesehatan ini, bahkan rutin keliling jemput bola sampai ke pelosok desa. Saya pun melihat perangkat desa di Desa Ngujung ini sudah mahir menggunakan Aplikasi Mobile JKN, terbukti ada salah satu perangkat yang akan merubah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tanpa harus datang ke kantor BPJS Kesehatan,” terang Eko.

Dalam setiap kegiatan yang dilakukannya bersama perangkat desa dan warganya, Eko tak segan untuk terus menyuarakan dan memberikan pemahaman tentang layanan JKN. Ia begitu bangga bahwa layanan JKN ini bukan barang antik yang hanya menjadi pajangan saja.

“Sekarang kan sudah ada yang namanya skrinning riwayat kesehatan ya, nah itu kan tindakan preventif pada peserta JKN. Sehingga sebenarnya saat sehat, kita ini sudah dijamin juga melalui layanan JKN. Wah luar biasa sekali BPJS Kesehatan ini ya, sehat saja para pesertanya sudah di pantau,” terang Eko.

Eko berharap semoga kedepannya Program JKN ini dapat terus berlangsung agar manfaatnya terus dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Menurutnya dengan kepesertaan JKN yang terus meningkat ini, harapannya mutu layanan kesehatannya juga meningkat.

“Semoga Program JKN di BPJS Kesehatan ini menjadi semakin lebih baik, mudah, cepat, dan setara sehingga tidak menimbulkan perspektif yang negatif. Setiap orang pasti punya pendapat masing-masing, jadi tidak ada salahnya BPJS Kesehatan ini tetap rutin untuk memberikan sosialisasi ke masyarakat, dan harapannya yang sudah baik sekarang ini lebih ditingkatkan,” tutup Eko.(*/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *