Karanganyar, Jateng, sidik nusantara – Di era disrupsi yang penuh dengan kejutan ini, kecepatan perubahan berlangsung secara kilat. Semua pihak dituntut dapat mengimbangi perubahan yang terjadi dengan memperkuat litersi digital. Dengan semangat adaptif, Forum Kehumasan Industri Hulu Migas (FKIHM) wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) sebagai pelaku kehumasan berupaya perkuat optimalisasi kecerdasan buatan yang kini banyak tersedia.
Untuk mengakrabkan pada fasilitas Artificial Intelligence (AI) ini, FKIHM Jabanusa menggelar pembekalan dan diskusi tentang pemanfaatan AI bagi para anggotanya. Dibuka oleh Kepala Departemen Formalitas & Komunikasi SKK Migas Jabanusa Febrian Ihsan, kegiatan dengan tajuk “Tantangan dan Peluang penerapan AI dalam Dunia Kehumasan Industri Hulu Migas” ini dilaksanakan di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (06/07/2023).
Menurut Febri, FKIHM ini memegang peran penting dan strategis dalam mengawal informasi terkait Industri hulu migas. Untuk itu mereka memang perlu membekali diri dengan perkembangan teknologi yang terus berubah supaya tugas-tugas utamanya dalam menyampaikan informasi kepada publik bisa tercapai.
“Memang perubahan ini keniscayaan, dengan terus memgimbangai perkembangan yang terjadi kita berharap para insan kehumasan dapat terus mengawal gol industri hulu migas tercapai dari sisi komunikasinya,” pesannya.
Diikuti oleh puluhan peserta FKIHM, kegiatan ini mendapat respon positif dari para anggota. Salah satu peserta yang juga anggota FKIHM Jabanusa Septiana Dewi mengaku puas atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya ada hal-hal baru didapat dari forum ini yang bisa membantu mempermudah pekerjaan sehari-harinya.
“Kita terbantu dengan adanya manfaat teknologi AI ini ya. Tentunya ini sesuai dengan kebutuhan dan relevansi dengan kegiatan kita sangat kuat,” urainya.
Sementara itu, Ketua FKIHM Jabanusa Ali Aliyuddin memaparkan tentang pentingnya mengambil peluang yang tersedia di Internet ini dengan baik dan optimal. Menurutnya ada banyak fasilitas yang dapat dimanfaatkan dari teknologi informasi saat ini untuk mendukung kelancaran pekerjaan para insan kehumasan. Namun, dirinya juga tetap mengajak semua pihak agar senantiasa menambah literasi digitalnya supaya terhindar dari efek negatif yang ada.
“Di jaman yang VUCA ini, ada banyak distorsi yang tinggi dan dinamis, saya berharap para insan humas industri hulu migas Jabanusa ini bisa menyeimbangkan strategi komunikasi yang pas dengan perkembangannya teknologi saat ini,” ungkapnya.
Sebagai wadah insan kehumasan, FKIHM Jabanusa bertugas membangun serta memelihara komunikasi secara baik kepada stakeholdernya. Termasuk mendapatkan feedback dari stakeholdernya yang menjadi bahan masukan untuk perbaikan-perbaikan. Dengan adanya keberadaan forum ini informasi terkait perkembangan industri hulu migas disampaikan kepada publik secara utuh dan valid. Sehingga publik dapat mengetahui bagaimana upaya para pelaku kegiatan usaha hulu migas ini terus bekerja keras untuk pencapaian target pemenuhan energi di Indonesia. (*/Red)