Lamongan, sidik nusantara – Musyawarah Cabang (Musycab) Muhammadiyah ke-13 dan Aisyiyah ke-8 Kecamatan Babat berlangsung dengan sukses di SMK Muhammadiyah 5 Babat. Acara ini mengusung tema “Membuktikan Islam Berkemajuan, Menuju Kejayaan Babat” untuk Musycab Muhammadiyah, sementara tema Musycab Aisyiyah adalah “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa”.
Musycab dihadiri oleh Camat Babat, Johny Indrianto Firmansyah, S.STP, MSi, serta beberapa tokoh penting seperti Ketua PDM Lamongan, Drs. H. Sodiqin, M.Pd, Ketua PDA, Hj Dimana Mufidati, S.Ag, Lurah Babat, Fariz Hasybi, S.STP, dan jumlah peserta musyawarah sebanyak 320 orang, serta undangan sebanyak 124 orang.
Sebulan sebelum acara Musycab, beberapa kegiatan pra-musycab telah dilaksanakan, antara lain acara semarak ceria pandu athfal, kejuaraan sepakbola tingkat SD sekecamatan Babat, lomba mewarnai, lomba pembuatan logo Musycab, dan jalan sehat yang dilaksanakan minggu lalu. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Panitia Musycab, Rohim Syuhadi.
Rohim menambahkan bahwa pelaksanaan Musycab dibagi menjadi dua tempat, yaitu gedung SMK 5 Muhammadiyah untuk peserta Musycab Muhammadiyah di sebelah utara, dan gedung sebelah selatan untuk peserta Musycab Aisyiyah.
Dalam Musycab ini, akan dipilih sebanyak 11 orang pimpinan cabang dari formatur untuk Musycab Muhammadiyah, sementara untuk Musycab Aisyiyah akan dipilih sebanyak 7 orang.
“Kontribusi dan partisipasi warga Muhammadiyah sangat dirasakan oleh pemerintahan di Babat dalam menjalankan instruksi Bupati untuk memajukan Kabupaten Lamongan,” ucap Camat Babat.
Sodiqin, Ketua PDM Lamongan, mengungkapkan bahwa Cabang Muhammadiyah Babat adalah cabang yang istimewa, baik dari segi warga maupun amal usahanya yang fenomenal. Namun, tingginya angka kemiskinan di Kecamatan Babat menjadi tantangan dalam dakwah dan upaya untuk mengentaskan kemiskinan. Sodiqin, yang juga merupakan kandidat Doktor, berharap dapat membantu mengatasi masalah ini.
Sebagai tradisi dalam musyawarah cabang sebelumnya di Lamongan, dilakukan peluncuran buku berjudul “Matahari Pembaharu di Kota Wingko: Sejarah Muhammadiyah 1925-2023” yang ditulis oleh Rohim Syuhadi. (Wan/Red)