Bojonegoro, sidik nusantara – Rie Berty Miara (40) selaku Sekretaris Sesa Nglumber, Kepohbaru, Bojonegoro telah terdaftar sebagai peserta JKN sejak tahun 2015. Sejak pertama kali dirinya terdaftar sebagai peserta, dirinya menyebut belum pernah menggunakan kartu kepesertaannya itu untuk mengakses layanan kesehatan. Namun, berdasarkan informasi yang ia terima dari kerabatnya, bahwa proses adminitrasi yang lama dan berbelit-belit sering terjadi manakala peserta JKN datang untuk berobat. Sehingga sejak saat itu ia sudah antipasti menggunakan layanan JKN.
Namun di tahun 2018, saat ia sedang demam tinggi, kepala pusing dan muntah, FKTP tempat ia terdaftar menjadi langkah pertamanya untuk mendapatkan pertolongan sgera ia datangi. Walaupun tidak sampai terjadi rawat inap, namun pelayanan rawat jalan yang ia dapatkan mampu menyembuhkan sakitnya.
“Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang, hal ini saya buktikan bahwa layanan JKN sangat membantu manakala saya membutuhkan pertolongan malam itu. Oleh dokter dan perawat yang jaga malam itu, saya di tanya tentang kepesertaan JKN, alhamdulillah saya membawanya dalam dompet. Lumayan banyak juga obat yang saya konsumsi agar kembali membaik, ada kurang lebih 4 butir. Dan harus saya minum selama 2 minggu,” cerita Berty.
Berty juga menceritakan pengalaman teman sekantornya yang menggunakan layanan JKN saat akan melahirkan anak pertamanya secara sesar di RSUD dr. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) di kelas 2, tak lantas membuat temannya tersebut mengindahkan layanan JKN.
“Dari awal saat periksa kehamilan, teman sekantor saya itu tak pernah membayar untuk biaya kontrol rutinnya, misalkan saja saat USG. Nah, apalagi saat dokter menyatakan ia harus operasi sesar, tentunya jika tidak ditunjang dengan memanfaatkan layanan JKN, biaya yang ditimbulkan akan besar,” ungkap Berty.
Saat ini Berty mengaku juga memanfaatkan layanan kemudahan melalui Mobile JKN dan Pandawa. Ia tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro untuk konsultasi kepesertaan JKN nya. Menurutnya, aplikasi tersebut sangat memudahkan dan membantu, apalagi fitur yang di hadirkan juga sudah mendekati sempurna. Dalam aktivitasnya pada teman, kerabat dan sanak saudara, juga warga desa Nglumber, Kepohbaru Bojonegoro, Berty menyempatkan diri ikut memberikan informasi untuk mendaftar menjadi peserta JKN melalui layanan online tersebut.
“Walaupun di Kabupaten Bojonegoro ini sudah berpredikat UHC, tapi saya selaku sekretaris desa tetap mempunyai kewajiban mengajak warga saya terutama untuk mendaftar sebagai peserta JKN, agar saat sakit tidak kebingungan terutama pada biaya pengobatan. Dan kedepannya untuk BPJS Kesehatan semoga semakin baik dalam pelayanan dan menjangkau ssampai ke pelosok informasi yang diberikan,“ tutup Berty. (Tris/Red)