Bojonegoro, sidik nusantara – Menjadi peserta Jaminan Kesehatan nasional (JKN) menjadi hal paling membahagiakan bagi Siti Sundari (65). Wanita dengan lima orang anak ini sangat bersyukur karena jika sakit sudah tidak perlu khawatir lagi.
Ia bercrita bahwa kepesertaan JKN miliknya sering digunakan untuk mengakses layanan ketika berada di luar kota. Sundari juga mengungkapkan jika layanan JKN alur berobatnya tidak ribet seperti yang disampaikan khalayak.
“Seperti beberapa waktu yang lalu saat saya ke luar kota untuk menengok anak. Saat itu tiba-tiba kondisi badan menurun dan langsung saja bergegas berobat ke faskes tingkat pertama terdekat dari rumah anak. Saya hanya menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan langsung dilayani. Obat yang diresepkan oleh dokter sepenuhnya tersedia di apotek. Selanjutnya saya tidak khawatir lagi karena layanan JKN dapat digunakan dimanapun,” tuturnya, Senin (08/09).
Menurut Sundari, dokter yang memeriksanya pun memberikan layanan dengan sebaik mungkin. Ia sangat merasakan alur berobat dengan memanfaatkan JKN sangat mudah.
“Saya sangat berterima kasih pada BPJS Kesehatan yang layanannya sangat memuaskan. Awalnya saya berpikir menggunakan layanannya diluar kota pasti ribet. Ternyata tidak sama sekali, dokter memeriksa kondisi saya dengan sangat baik dan menenangkan. Perlindungan kesehatan ini ternyata benar-benar nyata dan saya mendapatkannya melalui layanan JKN,” katanya.
Selama beberapa waktu di luar kota membuat Sundari ingin segera kembali ke daerahnya. Namun sekali lagi ia pun lantas sgera kembali ke faskes tingkat pertamanya untuk berobat.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya rutin berobat setiap bulan ke fasilitas kesehatan karena menderita hipertensi. Obat selalu dikonsumsi tepat waktu tanpa pernah terlewat. Saat tiba di Kabupaten Bojonegoro, ia segera memeriksakan diri ke dokter, dan rasa cemas terhadap penyakitnya membuatnya semakin sering berkonsultasi.
“Layanan JKN tetap menjadi andalan untuk berobat dan tidak ada sama sekali biaya pengobatan. Mungkin karena sudah usia senja juga sehingga saya yang harus dapat mengatur pola hidup sehat,” ujarnya.
Selanjutnya, Sundari juga menuturkan jika saat berobat, ia telah memanfaatkan antrean online. Sang anak yang menemaninya di rumah membantu untuk memanfaatkan kemudahan layanan tersebut.
Ia menuturkan bahwa menggunakan antrean online sangat mudah dan dimanfaatkannya untuk menghindari antrean panjang. Menurutnya, layanan ini praktis karena bisa diakses melalui Aplikasi Mobile JKN tanpa harus datang langsung ke fasilitas kesehatan.
“Beruntungnya saya selalu mendapatkan urutan tiga besar dari atas dan dokter praktek pun tepat waktu. Tidak rugi menjadi peserta JKN karena semakin lama layanannya semakin mengesankan,” jelas wanita yang setiap harinya beraktivitas menjadi juru masak ini.
Sundari pun tak melupakan manfaat skrining riwayat kesehatan yang rutin ia ikuti selama sekali dalam setahun. Baginya BPJS Kesehatan tidak hanya menjamin biaya pengobatan saat sakit namun juga saat sehat.
“Ternyata sangat berhasil dan saya menjadi sedikit lebih tenang karena tensi saya bisa sedikit turun. Saya menjadi lebih tenang, meningkatkan pola hidup sehat dan deteksi dini terhadap penyakit lainnya yang mungkin timbul. Selanjutnya, iuran yang setiap bulannya sangat tidak sebanding dengan biaya pengobatan jika sakit seperti saya. Sudah lama menderita hipertensi, setiap bulan rutin harus berobat ke faskes dan obat yang dikonsumsi pun tidak boleh putus. Semoga keberadaan layanan JKN akan selamanya menjadi penjamin utama kesehatan untuk masyarakat Indonesia,” tutupnya. (Red)