Blora, sidik nusantara — Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tahun 2025 di Kampus PEM AKAMIGAS Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Jambi sekaligus Ketua Umum ADPMET, Al Haris, dan dihadiri oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ESDM, Prabowo Nusyahyo, para bupati anggota ADPMET, serta perwakilan BUMD sektor energi dari seluruh Indonesia.
Rakernas tahun ini mengangkat tema “Sinergi dan Kolaborasi untuk Ketahanan dan Keberlanjutan Energi Nasional”. Kegiatan diikuti oleh 35 daerah anggota dan 26 BUMD, dengan total peserta mencapai 200 orang, termasuk perwakilan akademisi dan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Gubernur Jambi Al Haris menegaskan pentingnya peran daerah dalam memperkuat kontribusi terhadap sektor energi nasional.
“Daerah penghasil migas harus menjadi motor penggerak kemandirian energi nasional. Melalui Rakernas ini, kita ingin mempercepat pengelolaan sumber daya energi daerah secara berkeadilan dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya implementasi Kepmen ESDM Nomor 14 Tahun 2025, yang memberikan ruang lebih luas bagi daerah untuk mengelola sumber-sumber energi rakyat secara mandiri dan meningkatkan lifting migas nasional.
“Kita ingin proses pengelolaan participating interest 10 persen bagi daerah dapat dipercepat. Ini hak daerah dan harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Selain membahas strategi peningkatan produksi migas, Rakernas ADPMET 2025 juga menjadi wadah bagi pemerintah daerah untuk memperkuat sektor energi terbarukan, sejalan dengan arah transisi energi nasional.
“Bersama, kita harus mencari potensi baru untuk menambah pendapatan asli daerah sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan,” kata Al Haris.
Ketua Panitia sekaligus Bupati Blora, Arief Rohman, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat dan seluruh peserta Rakernas.
“Kami berharap Rakernas ini menghasilkan rekomendasi konkret bagi penguatan tata kelola energi di daerah serta memperkuat kolaborasi antaranggota ADPMET,” ujar Arief.
Sebagai bagian dari agenda kegiatan, peserta juga dijadwalkan melakukan kunjungan lapangan ke sumur-sumur tua di wilayah Cepu dan Ledok, yang menjadi contoh pengelolaan sumber daya energi rakyat berbasis kearifan lokal.
Melalui Rakernas ADPMET ini, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono berkomitmen untuk terus memperjuangkan peran strategis daerah dalam tata kelola energi nasional, memperkuat kolaborasi antar daerah, dan memastikan keberpihakan terhadap kesejahteraan masyarakat di daerah penghasil energi. (Red)