Bojonegoro, sidik nusantara – Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kabupaten Bojonegoro bersama BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro menyepakati penerapan sistem pembayaran berbasis komitmen pada kapitasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Kesepakatan ini menjadi langkah strategis dalam upaya meningkatkan mutu layanan bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kabupaten Bojonegoro.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro, Wahyu Giyanto mendukung penuh untuk berkomitmen mewujudkan kemudahan layanan JKN di Kabupaten Bojonegoro. Menurutnya, upaya peningkatan kepuasan peserta melalui layanan yang mudah, cepat dan setara terus diupayakan.
“BPJS Kesehatan tentu akan terus berbenah meningkatkan kepuasan pesertanya. Layanan yang mudah, cepat dan setara tentu menjadi visi kami agar terwujud. Peserta yang berobat ke faskes tidak perlu lagi merasa ribet. Dengan hanya menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) saja sudah pasti dapat langsung dilayani. Kami pun akan menjamin tidak ada perbedaan layanan di faskes. Terlebih kecepatan dalam melayani menjadi fokus utama agar peserta tidak perlu antre lama,” tegasnya, Kamis (02/10).
Wahyu juga menambahkan, koordinasi erat dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro atan terus dipertahankan. Ia mengajak mitra erat BPJS Kesehatan tersebut memantapkan pelaksanaan antrean online. Menurutnya hal baik yang selama ini sudah berjalan layak untuk dipertahankan bahkan ditingkatkan.
“Terima kasih tentunya untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro yang selama ini telah bersinergi. Kami sadar sepenuhnya jika BPJS Kesehatan tidak dapat berjalan sendiri menjalankan program ini. Termasuk juga peran Ikatan Dokter Indonesia (IDI) guna menjaga agar praktik kedokteran dalam layanan JKN sesuai dengan standar profesi dan etika kedokteran. Sebab yang membuat kita berhasil adalah usaha kita sendiri dan kita yang mewujudkan. Peserta yang berobat ke faskes tentu dapat memanfaatkan antrean online. Harapannya tidak menunggu lama dan segera diberikan penanganan,” terangnya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Rahmat Trisnanto menyampaikan terus mendukung penuh langkah BPJS Kesehatan untuk meningkatkan layanan JKN nya. Menurutnya, Kabupaten Bojonegoro juga mempunyai program WhatsApp Integrasi Antrian Online Rumah Sakit (WASIAT) yang bertujuan mengurangi antrean lama saat peserta datang berobat ke rumah sakit.
Ia menjelaskan bahwa saat ini Kabupaten Bojonegoro telah memperkenalkan program WASIAT, yang diharapkan dapat mengurangi antrean pasien di rumah sakit. Program tersebut sudah diterapkan di empat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), yaitu RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, RSUD Padangan, RSUD Sumberrejo, dan RSUD Kepohbaru.
“Harapannya peserta yang berobat sudah mendapatkan nomor antrean melalui nomor whatsup yang dimaksud. Selanjutnya saat datang ke rumah sakit, tidak perlu antre lama. Pemkab Bojonegoro pun juga mempunyai media mobial siaga yang telah siap di setiap desa. Langkah ini juga sebagai maksud guna meningkatkan kepuasan masyarakat dalam perlindungan kesehatan yang penanganannya cepat dan mudah,” katanya.
Rahmat menambahkan jika Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro juga memegang peran strategis dalam mendukung pencapaian Universal Health Coverage (UHC). Menurutnya saat ini hampir semua penduduk di wilayah Kabupaten Bojonegoro telah menjadi peserta JKN.
“Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro tentu sangat berkomitmen untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakatnya. Kepesertaan JKN di Kabupaten Bojonegoro pun tentunya sudah sangat baik. Lebih dari 99 persen penduduknya telah terlindungi oleh program JKN dan keaktifannya melampaui batas minimal nasional. Tentu ini menunjukkan kerja sama yang solid antara Pemkab Bojonegoro, BPJS Kesehatan serta masyarakat,” papar Rahmat.
Dengan capaian tersebut, Rahmat juga menyampaikan jika Kabupaten Bojonegoro sudah memenuhi standar UHC Prioritas. Melalui status ini, setiap masyarakat yang didaftarkan akan langsung aktif sejak pendaftaran tanpa menunggu bulan berikutnya.
“UHC Prioritas memastikan tidak ada jeda waktu bagi masyarakat dalam mendapatkan perlindungan kesehatan. Begitu didaftarkan, status peserta langsung aktif, sehingga layanan kesehatan bisa segera diakses. Kami pun sangat bangga bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Semoga keberlangsungan program ini akan selamanya dapat memberikan payung kesehatan bagi seluruh masyarakat,” tutup Rahmat. (Red)









