PEPC dan SKK Migas Perkuat Wawasan Energi Generasi Z melalui Kuliah Umum Strategis di Bojonegoro

Bojonegoro, News27 Dilihat

Bojonegoro, sidik nusantara – PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, sebagai operator Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB), berkolaborasi dengan SKK Migas menyelenggarakan kuliah umum bertajuk Peran Generasi Z dalam Industri Hulu Migas. Acara yang berlangsung di Bojonegoro, Jawa Timur, dihadiri ratusan mahasiswa perwakilan dari tujuh perguruan tinggi setempat, sebagai wujud komitmen industri hulu migas membentuk calon pemimpin masa depan yang tangguh menghadapi dinamika sektor energi global.

Kuliah umum ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai lanskap industri migas yang kompleks, kontribusinya terhadap ketahanan energi nasional, serta persiapan memasuki dunia kerja lintas sektor. Peserta diajak mengeksplorasi adaptasi teknologi digital—termasuk pemanfaatan instrumen komputerisasi canggih di Lapangan JTB—sebagai fondasi efisiensi dan keberlanjutan operasional.

Deputi Manager JTB Field PEPC Zona 12, Andy Suhendro, menekankan tantangan Generasi Z di tengah persaingan ketat dan disrupsi teknologi. “Industri hulu migas memainkan peran dominan dalam pemenuhan energi nasional. Adik-adik adalah penerus yang harus mempersiapkan diri optimal untuk mengemban tanggung jawab ini,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyambut positif inisiatif ini. Sekretaris Daerah Edi Susanto, yang membuka acara secara simbolis menyatakan, “Program ini merupakan kontribusi nyata terhadap peningkatan Sumber Daya Manusia akan pemahaman sektor energi. Kami berharap mahasiswa mampu menghasilkan gagasan inovatif untuk memajukan Bojonegoro, sekaligus mempersiapkan transisi energi pasca-ekstraktif,” kata Edi.

Sesi paparan disampaikan oleh Gunawan Setiaji Nugroho, Senior Manager Production PEPC dan Dimas Ario R.P., Koordinator Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Jabanusa dan M. L. Hangga Umbara, dari Field Operations JTB. Ketiganya menghadirkan paparan kaya data industri dan lapangan, contoh praktis, serta sesi dialog interaktif yang memungkinkan peserta mendalami isu strategis sesuai minat akademis. Kuliah umum ditutup dengan pembekalan praktis untuk memasuki dunia kerja yang disampaikan oleh fungsi Human Capital serta ketrampilan Public Speaking.

Kuliah umum ini melibatkan 180 mahasiswa dari STIE Permata Bojonegoro, IKIP PGRI Bojonegoro, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI), STIE Cendekia, STIKes Muhammadiyah, STIKes Insan Cendekia Husada, dan STIKes Rajekwesi.

Melalui inisiatif ini, Generasi Z Bojonegoro diharapkan semakin siap berkontribusi pada kemandirian energi nasional. Industri hulu migas, bersama seluruh pemangku kepentingan, terus berperan aktif mempersiapkan penerus bangsa yang kompeten, visioner, dan berwawasan global—menuju Indonesia maju yang berkelanjutan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *