Bojonegoro, sidik nusantara – Kiprahnya yang pernah aktif sebagai Ibu Bhayangkari di Polres Bojonegoro, tidak lantas membuat Yulis Widhiawati melupakan layanan JKN yang mulai tahun 2016 sampai dengan 2020 berjasa membantu biaya pengobatan almarhum suaminya, Moch. Imam Muttaqim. Tercatat sebagai peserta JKN aktif kelas 1, mendorong Widhia sapaan akrabnya untuk memperbarui data kepesertaanya di kantor BPJS Kesehatan.
“Sejak tahun 2016, kami selalu menggunakan layanan JKN untuk pengobatan almarhum karena jantung bocor. Sering sesak nafas, lemas dan apabila kambuh langsung ke Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro untuk mendapatkan pertolongan oksigen,” cerita Widhia, Jum’at (15/07/2022).
Warga asli desa Sidobandung, Balen Bojonegoro yang pernah menyabet juara pertama Kange Yune tahun 1990 ini menceritakan jika almarhum suaminya sesekali juga sering pingsan. Dan menurut dokter yang menangani karena tingkat kebocorannya ini terlalu tinggi, sudah lebar dan melebihi batas ambang untuk dioperasi, sehingga almarhum tidak bersedia di operasi.
“Mengingat sudah terdaftar sebagai peserta JKN aktif kelas 1, yang setiap bulannya di iur dari potongan gaji suami, saya menjadi tenang. Apalagi sudah hampir 5 tahun digunakan untuk biaya pengobatan yang sangat luar besar biayanya,” tutur Widhia.
Menurut Widhia, awalnya almarhum suaminya akan dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Namun karena beresiko terlalu besar akhirnya ia dan keluarga memutuskan menggunakan rawat jalan untuk penyembuhan.
“Saya kan mikirnya macam-macam, apakah nanti berhasil atau tidak, walaupun sekarang Allah sudah memberikan yang terbaik. Yang patut saya syukuri, selama kurun waktu tersebut telah di bantu oleh layanan JKN dalam pengobatan suami, jadi ya gratis, kami tidak mengeluarkan biaya lebih, kecuali saat ingin naik kelas jika rawat inap, kami sepakat untuk membayar cost sharingnya,“ cerita Widhia.
Selanjutnya, di era digitalisasi saat ini, Widhia tak melupakan pembaruan data kepesertaan JKN melalui layanan online melalui Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (Pandawa).
“Setelah beberapa waktu suami meninggal, saya datang ke kantor BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro untuk memperbaiki data, saya dan dua orang anak. Terima kasih banyak BPJS Kesehatan membantu dan memudahkan, cepat dan tidak antri. Dengan layanan pandawa dan Mobile JKN, saya jadi tahu banyak info terbaru dari BPJS Kesehatan,” tutur Widhia.
DI akhir pertemuannya, dirinya menyebut dengan keberadaan layanan digital JKN membuatnya tidak perlu harus datang ke kantor BPJS Kesehatan hanya untuk mengakses layanan kepesertaan JKN.
“Pokoknya sekarang ini dmudahkan dilancarkan layanan JKN. Semoga kedepannya akan semakin solid dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat dan inovasi-inovasi terbarunya ditunggu, karena era milenial semua serba praktis,” tutup Widhia. (Tris/Red)