Bojonegoro, sidik nusantara – Elfano Rangga (33) setiap harinya bertugas menjadi manager pada salah satu perusahaan yang berfokus pada produksi semen. Bapak dua orang anak asli Kabupaten Tuban ini mengaku sangat bersyukur bekerja di perusahaan yang peduli akan kesehatan karyawannya.
Ia pun memastikan jika seluruh karyawan dan anggota keluarganya telah terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Fano mengakui jika layanan JKN selalu menjadi andalan baginya dan seluruh karyawan menjadi penjamin utama saat terjadi sakit.
“Bagi kami, kesehatan karyawan adalah prioritas utama karena jika karyawan sehat berarti perusahaan kuat. Bersyukurnya, setiap bulan pembayaran iuran JKN oleh perusahaan tidak pernah terlambat. Hal ini menjadikan kepesertaan JKN karyawan dan seluruh anggota keluarga selalu aktif. Sehingga saat terjadi sakit, kami sudah tidak perlu khawatir lagi karena layanan JKN selalu ada,” katanya, Rabu (08/09).
Sebagai karyawan, ia dan seuruh pekerjanya tidak berkeberatan untuk setiap bulannya mengiur sejumlah 1% dari sejumlah gaji yang diterima. Pembagian persentase tersebut sangatlah kecil dari 4% yang dibayarkan juga oleh perusahaan setiap bulan. Apalagi nilai tersebut tidak sebanding jika harus menjamin semua jenis penyakit sesuai indikasi medis.
“Kami sangat bersyukur bekerja di perusahaan yang peduli pada karyawan karena menjadi bentuk perhatian terhadap kesejahteran,” tambah Fano.
Fano menjelaskan jika Aplikasi Elektronik Data Badan Usaha (e-Dabu) telah dimanfaatkan oleh perusahaannya. Ia mengapresiasi karena aplikasi tersebut dapat membantu proses administrasi JKN karyawan tanpa harus antre di kantor.
“Kolaborasi yang dibangun oleh BPJS Kesehatan guna memastikan keakuratan data telah dijembatani melalui Aplikasi e-Dabu. Apalagi penggunaannya sangat mudah dan jika terjadi kendala bisa langsung menghubungi petugas BPJS Kesehatan,” ungkap Fano.
Melalui aplikasi tersebut, iuran JKN setiap karyawan dapat dipastikan keaktifannya, sehingga jika saja terdapat ada audit internal maka data kepesertaan JKN dapat diunduh melalui aplikasi tersebut. Adanya inovasi yang dihadirkan BPJS Kesehatan membuat segala urusan menjadi praktis dalam proses layanan administrasi.
Selanjutnya, Fano juga menceritakan jika ia telah memanfaatkan layanan JKN saat buah hatinya rawat inap. Ia mengaku jika semua biaya pengobatan dijamin penuh mengandalkan layanan JKN.
“Saat anak sakit tentunya timbul rasa khawatir dan ingin lekas sehat kembali. Demam yang tinggi membuat saya harus segera membawanya ke Unit Gawat Darurat (UGD) guna mendapatkan penanganan. Setelah diperiksa oleh dokter, anak saya langsung dipasang infus karena tubuhnya lemas.
Ia menuturkan bahwa saat pendaftaran, petugas administrasi hanya meminta Kartu Tanda Penduduk (KTP). Selama hampir empat hari menjalani rawat inap, seluruh biaya pengobatan ditanggung BPJS Kesehatan. Ia pun mengapresiasi layanan yang dinilainya cepat dan tidak berbelit,” tambah Fano.
Fano mengungkapkan jika fasilitas kesehatan yang memberikan penanganan sangat menunjukkan pelayanan prima. Sikap yang ramah dan komunikatif dokter dan perawat membuat kami sekeluarga tenang.
“Awalnya sempat berpikir jika saat sakit menggunakan layanan JKN pasti akan sulit dan ribet. Namun kenyataannya justru dengan memanfaatkan layanannya, anak saya mendapat perhatian yang baik dari faskes. Kami tidak mendapati adanya diskriminasi penanganan dengan pasien lainnya. Dokter dan perawat yang memberikan penanganan menunjukkan sikap yang ramah dan empati,” jelas Fano.
Bukan hanya itu, ketersediaan obat di farmasi selalu terpenuhi dan ruang rawat inap yang ditempati cukup bersih. Ia pun berterima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah memberikan banyak kemudahan bagi anaknya..
Setelah buah hatinya selesai dirawat inap, Fano menggunakan antrean online untuk memudahkan proses rawat jalan. Ia pun mengaku dapat melakukan proses tersebut tanpa harus antre di faskes tingkat pertama.
“Sangat bersyukur sekali dengan hadirnya antrean online yang membuat kami tidak perlu lama menunggu di faskes. Waktu pun akan lebih sangat efisien dan pelayanan menjadi lebih mudah dan cepat. Semoga BPJS Kesehatan kedepannya dapat selalu memberikan layanan yang terbaik untuk pesertanya,” tutupnya. (Red)