Bojonegoro,Sidik.co.id – Bertempat di lotus ballroom salah satu hotel di Jogjakarta, pemkab Bojonegoro melalui dinas pariwisata bekerjasama dengan House of Martini Suarsa mengadakan acara Java Visit For Batik and Tourism of Bojonegoro Collaboration Culture BWI Internasional Qipao Pageant 2018-October 2018 Bojonegoro Petroleum Park. (25/05/18)
Acara ini untuk mengembangkan budaya dan hasil kerajinan masyarakat Bojonegoro ke kancah Dunia. Selain itu untuk kolaborasi antara dua budaya yaitu budaya indonesia dan cina.
Pada acara tersebut hadir pula Kanjeng Raden Tumenggung Gondohadiningrat perwakilan dari Keraton Yogyakarta, Asisten bidang pemerintahan dan kesra, asisten bidang perekonomian, kepala dinas pariwisata, kepala dinas perindustrian dan tenaga kerja, kepala OPD dilingkup pemkab Bojonegoro, jajaran Akademisi UPN Veteran Jogjakarta, serta dari UGM, tim Asosiasi Desa wisata, tim seni dan budaya Bojonegoro, para designer, perajin bojonegoro, duta wisata kange yune, serta duta wisata dimas diajeng DIY.
Martini Suarsa selaku Founder House of Martini Suarsa menyampaikan bahwa meskipun saya bukan lagi warga Bojonegoro namun saya ingin sekali bisa memberikan kontribusi saya kepada Bojonegoro. Bentuk dari Kontribusi saya adalah mengenalkan batik Bojonegoro ke kancah Internasional. Sehingga batik Bojonegoro tidak hanya dikenal di dalam negeri namun juga dikenal mancanegara.
Ia menambahkan Selain itu kerja sama dengan BWI (Blue and White Internasional) adalah merupakan langkah yang perlu diambil agar batik Bojonegoro bisa dikenal di mancanegara.
Rencananya kita dengan BWI akan mengadakan acara Qipao Pageant di singapura dimana acara itu akan diselenggarakan selama 7 hari pada bulan oktober 2018. Nanti pada acara tersebut kita akan berkolaborasi dengan cina dalam memempromosikan pariwisata serta budaya masing-masing negara.
” Saya hanya membuka pintu bagi anak-anak Bojonegoro yang ingin bersaing dalam pasar global “Ucapnya.
Miss Ada Goh selaku founder Blue and White Internasional menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat positif untuk dilakukan. Karena bisa menambah serta meningkatkan produktifitas diantara kedua belah pihak.
Diharapkan nanti ke depan kira bisa saling terus mendukung dalam memajukan kebudayaan masing-masing. Selain itu acara ini bisa mendorong kreativitas masyarakat dalam berkreasi ” ungkap Martini
Pj Bupati Bojonegoro Dr. Suprianto, SH, MH menyampaikan bahwa bojonegoro sendiri tidak memiliki gunung yang tinggi, serta lautan luas, namun Bojonegoro memiliki warisan Geopark yang terbesar dimana luasnya mencapai 2384,02 m persegi yang salah satunya bisa kita lihat adalah yang ada di Wonocolo yang kita sebut dengan “The Little Texas Wonocolo” serta ada kayangan api yang keindahannya bisa kita nikmati sampai saat ini.
Masih menurut PJ Bupati, Terkait Geopark kita tentu saja punya harapan yang lebih besar terhadap pengakuan UNESCO untuk geopark nasional Bojonegoro ini kedepannya tidak hanya dikenal di dalam negeri namun juga dapat dikenal di luar negeri. Dengan adanya kerjasama pariwisata dan budaya yang bertema geopark Bojonegoro ini merupakan peluang baik agar wisata bojonegoro bisa dikenal masyarakat dunia.
Terlebih lagi Geopark Bojonegoro ini bisa menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan perlindungan konservasi eksposur batu/fosil/bentang alam menuju UNESCO Global Geopark Network (GGN)
Selain itu kita juga memiliki budaya lokal dimana kita memiliki suku samin, yang budayanya dinamakan budaya samin. Dimana mereka hidup dengan menjalankan nilai-nilai kejujuran, keluhuran serta kesederhanaan ” katanya .
Hal tersebut tentu dapat menarik masyarakat untuk belajar bagaimana hidup bersahaja. keterlibatan masyarakat setempat seperti POKDARWIS (kelompok Sadar Wisata), ASIDEWI (Asosiasi Desa Wisata) serta kelompok pengelola wisata lainnya merupakan hal yang harus terus di tingkatkan agar keberadaan destinasi wisata semakin berkembang Pungkasnya
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara Dinas Pariwisata Kab. Bojonegoro dengan BWI (Blue White Internasional) serta dengan House of Martini Suarsa. Serta dilanjutkan dengan peragaan busana para desaigner.(Lis/Red)