Bojonegoro, sidik nusantara – Menjadi pensiunan yang sehat dan bahagia adalah impian dari Sri Batun (58). Dengan kesibukannya saat masih aktif bekerja, Batun melewatkan pola hidup sehat yang menyebabkan dirinya mengalami diabetes. Setiap bulan, Batun juga rutin berobat ke Fasilitas Kesehata Tingkat Pertama (FKTP) dengan memanfaatkan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Ia sangat bersyukur karena semua biaya pengobatan dijamin penuh oleh BPJS Kesehatan. Melalui komunitas Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis), Batun menjadi bersemangat untuk sehat kembali.
“Sebenarnya saya malu sekali karena sebelum pensiun sudah menjadi peserta Prolanis. Olahraga yang kurang teratur, mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, kurang cukupnya istirahat membuat kondisi melemah. Berbekal layanan JKN, saya segera berobat ke FKTP. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, saya didiagnosis penyakit diabetes. Patah semangat tentunya yang saya rasakan dan berharap dapat sembuh. Bersyukur tim medis selalu memberikan semangat melalui komunitas Prolanis yang rutin saya ikuti,” ujar ibu satu anak ini, Jumat (07/11).
Menurut Batun, bertemu dengan kelompok Prolanis sangat membuatnya bahagia. Mereka saling bertukar informasi dan cerita seputar kehidupan sehar-hari. Ia menjelaskan bahwa Komunitas Prolanis rata-rata beranggotakan peserta JKN yang telah memasuki usia senja. Ia mengaku telah bergabung sejak tahun 2020, mulai dari masih bekerja hingga saat ini. Ia juga merasakan perubahan pola pikir, dari semula hanya berfokus untuk tetap sehat menjadi keinginan untuk hidup bahagia bersama teman-teman yang memiliki perjuangan serupa.
“Melalui kelompok ini, kami semua dapat berbagi informasi khususnya tentang alur layanan JKN. Sehingga saat berobat sudah tidak bingung lagi dikarenakan keterbatasan usia. Tentunya, kolaborasi antara BPJS Kesehatan dengan faskes tingkat pertama akan menambah kepuasan layanan bagi peserta,” imbuhnya.
Batun menyadari jika wadah positifnya ini mampu memberikan kekuatan untuk proses penyembuhan sakitnya. Ia pun tidak ingin melewatkan senam prolanis yang di gelar oleh FKTP. Ia bersyukur senam Prolanis dilaksanakan setiap bulannya secara rutin. Peserta yang datang sangat antusias karena seperti menemukan keluarga baru.
“Andai belum terdaftar menjadi peserta JKN tentu semangat ini tidak pernah kami dapatkan. Dengan saling mendukung dan berempati, kami membuktikan jika layanan JKN bukan hanya tentang pelayanan kesehatan saja. Saya meyakini jika layanan JKN untuk peserta Prolanis ini adalah dukungan penuh dalam memberikan kekuatan dan kebersamaan dalam menghadapi ujian hidup,” tuturnya.
Sekarang, Batun mampu menjalani hari-harinya dengan penuh semangat dan rasa syukur. Meski sempat terpuruk karena penyakit diabetes yang dideritanya, ia pun semangat untuk memperbaiki pola hidup sehatnya.
“Walaupun rutin setiap bulannya berobat, saya berjanji untuk memperbaiki pola hidup sehat. Selain senam prolanis, setiap harinya saya rutin jalan pagi hari mengelilingi komplek rumah. Selanjutnya saya juga memanfaatkan Skrining Riwayat Kesehatan untuk memantau perkembangan kesehatan. Tidak ada yang rumit di era layanan JKN sekarang ini. Semuanya serba praktis, tidak rumit dan berobat di faskes pun tidak pernah antre karena ada antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN,” terangnya.
Kini, Batun juga merasakan manfaat layanan JKN yang menjamin penuh biaya pengobatannya. Ia tidak perlu khawatir lagi akan beban finansial setiap bulannya sehingga keluarga juga tenang.
“Terima kasih banyak BPJS Kesehatan yang telah membantu pengobatan saya sejak tahun 2020 karena penyakit diabetes. Seandainya belum terdaftar menjadi pesertanya tentu biaya yang dikeluarkan pun sangat besar. Apalagi pensiunan seperti saya harus pandai untuk mengelola kebutuhan setiap hari. Meski saya berpenyakit kronis, namun sehat tetap harus diraih dan diupayakan karena asset yang berharga. Jangan lupa bersyukur dan tingkatkan bahagia agar selalu sehat,” tutupnya. (Red)








